Jumat, 14 Juni 2013

Seigneur, merci de m'aimer tellement sur ce serviteur stupide merci de m'envoyer à terre cette pétillante, avec une étincelle de lumière qui a fait tomber keteguhanku merci déjà pour les présenter deux hommes parfaits que vous m'avez donné le mandat à me relever et me firent un si grand
Tuhan, terimakasih atas cintamu yang begitu besar pada hambamu yang bodoh ini terimakasih telah mengirimku kedunia yang gemerlap ini, dengan kilauan cahaya yang meruntuhkan keteguhanku terimakasih telah menghadirkanku diantara mereka dua manusia sempurna yang kau berikan amanah untuk membesarkanku dan menjadikanku sehebat ini

Rabu, 17 Oktober 2012

too much

tak cukup lama hidupku ini, untuk sekedar paham inikah cinta tak cukup lama umurku ini, untuk sejenak mengerti inilah cinta karena disini aku hanya berjalan berusaha berlalu dari setiap teriakan menggoda sedikit berenang mengikuti arus, dan lebih sering berlari melawan arus lebih senang duduk menyendiri dibandingkan berkerumun dan membohongi diri berpura tersenyum berpura bahagia berpura bangga meski hati kecewa aku ingin jujur mengatakan iya mengatakan cinta mengatakan benci aku ingin bilang ku sayang aku ingin menyapanya cinta aku ingin panggil ia kasih atau merasakan hangatnya aku ingin senyumnya aku ingin dekapannya perlidungan kokoh dari tubuhnya aku ingin. juga kehangatan cinta darinya egoisku inginkan dia egoisku mencarinya egoisku mencacinya egoisku pula yang menyakitinya egoisku bunuh dia egoisku memenggalnya egoisku mencabiknya membawanya cinta, membawanya benci membawanya pergi sedikit berlari dan kembali dengan cinta sedikit acuh dan kembali dengan kasih sedikit sombong dan kembali dengan senyum sedikit tak perduli dan kembali dengan amarah saat seseorang mendekatinya erat mencoba menjauhkannya menutupi setiap rasa malu meski sering menghasilkan kecewa sedikit bahagia tertawa setumpuk duka tertahan sedih pilu menyakitkan dan terpenting memalukan aku tetap cemburu melihatnya disesaki wanitaaku tetap cemburu melihatnya tersenyum padamu wanita padahal siapa aku? Pantaskah? Kenapa? Salah? Hanya satu jawab yang pantas SALAH!!! SANGAT AMAT SALAH!!! Karena aku yang berusaha melepasnya Karena aku yang ingin menjauhinya Karena semua ini memang salahku Cemasku karena dirinya Tangisku jatuh Tauku dia terluka Tauku dia tersakiti tauku dia lemah Tauku dia menderita Sayangku hanya terdiam Menatapnya jenuh Mengejeknya pilu Menyaksikannya sendiri dan kesepian Menyaksikannya terasing dan kelelahan Tanpa sentuhan lembut Tanpa dekapan hangat Tanpa secuil perhatian tercurah Dan aku Hanya diam Memendam rasaku sendiri Menyaksikannya menderita sendiri Menahan perihnya sendiri Ingin ku merelakannya Satu sosok yang buat ku lebih dari sekedar bahagia Aku ingin merelakannya Laki laki yang buatku tersenyum dan bahagia Yang ajariku satu pelajaran hidup yang sempurna Yang berikanku lebih dari sekedar perhatiannya Ya, dia memeperhatikanku Menghawatirkanku Yang merelakan waktunya untukku Bahkan hanya sekedar melihat wajahku Yang kusut, Pucat Dan kusam Aku ingin merelakannya Meninggalkan setiap kenangan indah yang baru terjalin dan terasa Melupakan semua canda tawa yang jelas masih hangat membekas di memori kita Aku tau Sangat amat tau, Rasa itu muncul Saat ini, diantara kita Aku tau sangat amat tau Tak seharusnya kita seperti ini Menjauh satu sama lain, menatap saling acuh Aku bingung, harus apa lagi bersamamu Aku bingung, harus bagaimana lagi denganmu Dan kebingungan itupun kau rasakan juga, kan? Lebih dari itu Aku ingin merelakanmu Sebelum terlalu penuh memori ini tentang dirimu Karena ku tau takkan lama lagi Karena kutau Detik detik indah itupun kan segera pergi Takkan lama lagi Ya, aku menangis lagi Karena kuingat wajahmu yang mulai kucinta Karena kuingat kenangan kenangan indah saat kita bersama, atau bahkan berdua Semakin sesak rasanya Semakin berat melepaskannya Semakin tak sanggup aku bertahan disini Aku ingin pergi Secepat yang aku bisa Secepat yang aku mampu Berlari walau tertatih tatih Menghindar dan menjauh Aku ingin kau sadar ini Ini bukan karena aku Atau wanita lain yang jelas mencintaimu Ini karena kita Yang tak mungkin pantas bersama Yang tak mungkin bisa menjadi satu Sehebat apapun kamu Sekeras apapun kamu Sekuat apapun kamu Aku ingin mengulanginya Saat saat pertemuan kita dulu Kenapa harus terjadi? Karena secepatnya kita kan terpisah Tak lagi masalah jarak Tak lagi masalah waktu Yang terasa mulai dapat diatasi bersama Bukan pula tentang dirimu yang tak bisa hadir selalu dihidupku Sekedar menampakan wajah dan buatku tenang bersamamu Bukan pula tentang jarak yang tak seberapa Karena esok kan lebih jauh lagi Entah bagaimana aku menemuimu Entah bagaimana ku bisa lagi menatapmu Entah bagaimana ku bisa lagi mendengar tawamu Atau sekedar memperhatikan gerak bibirmu yang mulai menyombongkan diri Aku rindu Dan aku ingin pergi Taukah kamu, Berapa kali ku menangis hari ini? Entah itu karena kamu, Atau karena hal yang lain lagi. Taukah kamu, Sejak pagi ini, Dadaku sesak , entah karena apa? kutak tau. Ingin rasanya menangis terus menerus Semakin menyesakan dada Semakin terpuruk Dalam perasaan takut kehilangan yang ku tak tau Akan kehilangan apa. Taukah kamu? Karena sungguh aku sendiripun tak tau. Adakah esok kan hadir satu nama? Atau pergi satu nama itu? Aku tak tau, bahkan untuk menjawab perasaan gelisahku sendiri aku sungguh tak tau harus menangis lagikah? Atau lari dari kenyataan hidupku yang semakin indah kurasakan Aneh. Iya, ini sungguh aneh Karena dalam tawa yang begitu menggelegar Dadaku tetap terasa sesak Entah karena apa Sampai saat ini tetap sesak, Seolah kehilangan sesuatu Yang aku sendiri tak tau apa itu. Seperti meninggalkan sesuatu entah dimana aku meninggalkannya. Galau? Mungkin itu yang terucap dari orang- orang disekelilingku Bukan merupakan sebuah jawaban Apalagi jalan keluar sebagai penyelesaian atas perasaanku Hanya mengejek *ehem-ehem* Tanpa sedikitpun usaha membawaku lari dari perasaan tak menentuku Aku hanya terdiam Sedih Dan menggerutu Aku. . . Tak tau Kenapa Hari ini begitu menyesakan rasanya Penuh tangis rasanya Penuh dengan tawa tuk menutupinya Penuh dengan topeng kepalsuan diwajahku Penuh dengan kebohongan Dalam setiap ekspresi bahagiaku Yang aku tetap tak tau karena apa Harapanku tentang ini, Kamu mengerti, Dan ingin kamu tau Perasaan apa ini Juga segera membawaku lari Dari sesaknya dadaku ini. Ibu, aku mencintaimu. lebih dari diriku sendiri, lebih dari nyawaku sendiri. Maafkan anakmu ini bu, yang hanya bisa menyusahkanmu, yang hanya bisa mengeluh dihadapanmu, yang selalu menguras perasaanmu. Aku hanya tak mampu mengungkapkannya. Mengungkapkan betapa aku mencintaimu. Betapa aku paham akan sakit hatimu, menatap setiap kenakalan anak- anakmu. Terutama Aku.

sing a song