Seigneur, merci de m'aimer tellement sur ce serviteur stupide
merci de m'envoyer à terre cette pétillante, avec une étincelle de lumière qui a fait tomber keteguhanku
merci déjà pour les présenter
deux hommes parfaits que vous m'avez donné le mandat à me relever et me firent un si grand
Tuhan, terimakasih atas cintamu yang begitu besar pada hambamu yang bodoh ini
terimakasih telah mengirimku kedunia yang gemerlap ini, dengan kilauan cahaya yang meruntuhkan keteguhanku
terimakasih telah menghadirkanku diantara mereka
dua manusia sempurna yang kau berikan amanah untuk membesarkanku dan menjadikanku sehebat ini
annisa RIZKA hapsari
ini blog aku,. ya punya aku,. aku tuh annisa lo,. annisa RIZKA hapsari,. jangan lupa folow iia,..
Jumat, 14 Juni 2013
Selasa, 07 Mei 2013
Rabu, 17 Oktober 2012
too much
tak cukup lama hidupku ini,
untuk sekedar paham
inikah cinta
tak cukup lama umurku ini,
untuk sejenak mengerti
inilah cinta
karena disini aku hanya berjalan
berusaha berlalu dari setiap
teriakan menggoda
sedikit berenang mengikuti arus,
dan lebih sering berlari melawan arus
lebih senang duduk menyendiri
dibandingkan berkerumun dan membohongi diri
berpura tersenyum
berpura bahagia
berpura bangga
meski hati kecewa
aku ingin jujur
mengatakan iya
mengatakan cinta
mengatakan benci
aku ingin bilang ku sayang
aku ingin menyapanya cinta
aku ingin panggil ia kasih
atau merasakan hangatnya
aku ingin senyumnya
aku ingin dekapannya
perlidungan kokoh dari tubuhnya
aku ingin.
juga kehangatan cinta darinya
egoisku inginkan dia
egoisku mencarinya
egoisku mencacinya
egoisku pula yang menyakitinya
egoisku bunuh dia
egoisku memenggalnya
egoisku mencabiknya
membawanya cinta,
membawanya benci
membawanya pergi
sedikit berlari
dan kembali dengan cinta
sedikit acuh
dan kembali dengan kasih
sedikit sombong
dan kembali dengan senyum
sedikit tak perduli
dan kembali dengan amarah saat seseorang mendekatinya erat
mencoba menjauhkannya
menutupi setiap rasa malu
meski sering menghasilkan kecewa
sedikit bahagia tertawa
setumpuk duka tertahan
sedih
pilu
menyakitkan
dan terpenting
memalukan
aku tetap cemburu
melihatnya disesaki wanitaaku tetap cemburu
melihatnya tersenyum padamu wanita
padahal siapa aku?
Pantaskah?
Kenapa?
Salah?
Hanya satu jawab yang pantas
SALAH!!!
SANGAT AMAT SALAH!!!
Karena aku yang berusaha melepasnya
Karena aku yang ingin menjauhinya
Karena semua ini memang salahku
Cemasku karena dirinya
Tangisku jatuh
Tauku dia terluka
Tauku dia tersakiti
tauku dia lemah
Tauku dia menderita
Sayangku hanya terdiam
Menatapnya jenuh
Mengejeknya pilu
Menyaksikannya sendiri dan kesepian
Menyaksikannya terasing dan kelelahan
Tanpa sentuhan lembut
Tanpa dekapan hangat
Tanpa secuil perhatian tercurah
Dan aku
Hanya diam
Memendam rasaku sendiri
Menyaksikannya menderita sendiri
Menahan perihnya sendiri
Ingin ku merelakannya
Satu sosok yang buat ku lebih dari sekedar bahagia
Aku ingin merelakannya
Laki laki yang buatku tersenyum dan bahagia
Yang ajariku satu pelajaran hidup yang sempurna
Yang berikanku lebih dari sekedar perhatiannya
Ya, dia memeperhatikanku
Menghawatirkanku
Yang merelakan waktunya untukku
Bahkan hanya sekedar melihat wajahku
Yang kusut,
Pucat
Dan kusam
Aku ingin merelakannya
Meninggalkan setiap kenangan indah yang baru terjalin dan terasa
Melupakan semua canda tawa yang jelas masih hangat membekas di memori kita
Aku tau
Sangat amat tau,
Rasa itu muncul
Saat ini, diantara kita
Aku tau
sangat amat tau
Tak seharusnya kita seperti ini
Menjauh satu sama lain,
menatap saling acuh
Aku bingung, harus apa lagi bersamamu
Aku bingung, harus bagaimana lagi denganmu
Dan kebingungan itupun kau rasakan juga, kan?
Lebih dari itu
Aku ingin merelakanmu
Sebelum terlalu penuh memori ini tentang dirimu
Karena ku tau takkan lama lagi
Karena kutau
Detik detik indah itupun kan segera pergi
Takkan lama lagi
Ya, aku menangis lagi
Karena kuingat wajahmu yang mulai kucinta
Karena kuingat kenangan kenangan indah saat kita bersama, atau bahkan berdua
Semakin sesak rasanya
Semakin berat melepaskannya
Semakin tak sanggup aku bertahan disini
Aku ingin pergi
Secepat yang aku bisa
Secepat yang aku mampu
Berlari walau tertatih tatih
Menghindar dan menjauh
Aku ingin kau sadar ini
Ini bukan karena aku
Atau wanita lain yang jelas mencintaimu
Ini karena kita
Yang tak mungkin pantas bersama
Yang tak mungkin bisa menjadi satu
Sehebat apapun kamu
Sekeras apapun kamu
Sekuat apapun kamu
Aku ingin mengulanginya
Saat saat pertemuan kita dulu
Kenapa harus terjadi?
Karena secepatnya kita kan terpisah
Tak lagi masalah jarak
Tak lagi masalah waktu
Yang terasa mulai dapat diatasi bersama
Bukan pula tentang dirimu
yang tak bisa hadir selalu dihidupku
Sekedar menampakan wajah dan buatku tenang bersamamu
Bukan pula tentang jarak yang tak seberapa
Karena esok kan lebih jauh lagi
Entah bagaimana aku menemuimu
Entah bagaimana ku bisa lagi menatapmu
Entah bagaimana ku bisa lagi mendengar tawamu
Atau sekedar memperhatikan gerak bibirmu yang mulai menyombongkan diri
Aku rindu
Dan aku ingin pergi
Taukah kamu,
Berapa kali ku menangis hari ini?
Entah itu karena kamu,
Atau karena hal yang lain lagi.
Taukah kamu,
Sejak pagi ini,
Dadaku sesak ,
entah karena apa?
kutak tau.
Ingin rasanya menangis terus menerus
Semakin menyesakan dada
Semakin terpuruk
Dalam perasaan takut kehilangan yang ku tak tau
Akan kehilangan apa.
Taukah kamu?
Karena sungguh aku sendiripun tak tau.
Adakah esok kan hadir satu nama?
Atau pergi satu nama itu?
Aku tak tau,
bahkan untuk menjawab perasaan gelisahku sendiri
aku sungguh tak tau
harus menangis lagikah?
Atau lari dari kenyataan hidupku yang semakin indah kurasakan
Aneh.
Iya, ini sungguh aneh
Karena dalam tawa yang begitu menggelegar
Dadaku tetap terasa sesak
Entah karena apa
Sampai saat ini tetap sesak,
Seolah kehilangan sesuatu
Yang aku sendiri tak tau apa itu.
Seperti meninggalkan sesuatu entah dimana aku meninggalkannya.
Galau?
Mungkin itu yang terucap dari orang- orang disekelilingku
Bukan merupakan sebuah jawaban
Apalagi jalan keluar sebagai penyelesaian atas perasaanku
Hanya mengejek *ehem-ehem*
Tanpa sedikitpun usaha membawaku lari dari perasaan tak menentuku
Aku hanya terdiam
Sedih
Dan menggerutu
Aku. . .
Tak tau
Kenapa
Hari ini begitu menyesakan rasanya
Penuh tangis rasanya
Penuh dengan tawa tuk menutupinya
Penuh dengan topeng kepalsuan diwajahku
Penuh dengan kebohongan
Dalam setiap ekspresi bahagiaku
Yang aku tetap tak tau karena apa
Harapanku tentang ini,
Kamu mengerti,
Dan ingin kamu tau
Perasaan apa ini
Juga segera membawaku lari
Dari sesaknya dadaku ini.
Ibu, aku mencintaimu.
lebih dari diriku sendiri, lebih dari nyawaku sendiri.
Maafkan anakmu ini bu,
yang hanya bisa menyusahkanmu,
yang hanya bisa mengeluh dihadapanmu,
yang selalu menguras perasaanmu.
Aku hanya tak mampu mengungkapkannya.
Mengungkapkan betapa aku mencintaimu.
Betapa aku paham akan sakit hatimu,
menatap setiap kenakalan anak- anakmu.
Terutama Aku.
Rabu, 21 Maret 2012
Selasa, 20 Maret 2012
Langganan:
Postingan (Atom)